Profil Desa Sumingkir

Ketahui informasi secara rinci Desa Sumingkir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Sumingkir

Tentang Kami

Profil Desa Sumingkir, Kutasari, Purbalingga. Mengupas tuntas potensi agraris, inovasi kuliner "Peken Jajan", data demografi terbaru dengan kepadatan penduduk tinggi, serta dinamika sosial dan pemerintahan desa yang aktif dan berdaya.

  • Basis Agraris yang Kuat

    Desa Sumingkir merupakan wilayah dengan sektor pertanian yang dominan, menjadi salah satu lumbung padi utama di Kecamatan Kutasari.

  • Inovasi Kuliner Lokal

    Desa ini memiliki ikon ekonomi kreatif berupa "Peken Jajan", sebuah pasar jajanan tradisional yang digerakkan oleh PKK untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan melestarikan kuliner warisan.

  • Kepadatan Penduduk Sangat Tinggi

    Dengan luas wilayah hanya 1,29 km² dan dihuni oleh 3.896 jiwa, Sumingkir menjadi salah satu desa terpadat di kecamatannya, yang menunjukkan tantangan dan dinamika tersendiri dalam tata ruang dan sosial.

Pasang Disini

Di tengah hamparan lahan pertanian yang subur, Desa Sumingkir berdiri sebagai salah satu pilar utama agraris di Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Lebih dari sekadar desa penghasil padi, Sumingkir menunjukkan geliat dinamika sosial dan ekonomi yang kuat melalui inovasi di bidang kuliner dan pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat gotong royong yang kental dan potensi sumber daya alam yang melimpah, desa ini terus bergerak maju, menyeimbangkan tradisi agraris dengan tuntutan zaman untuk mencapai kesejahteraan warganya.

Desa Sumingkir merupakan satu dari 14 desa yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Kutasari. Posisinya yang relatif sentral di dalam kecamatan menjadikannya sebagai wilayah yang strategis dan mudah dijangkau. Aktivitas masyarakatnya yang dinamis, berakar pada budaya pertanian namun terbuka terhadap pembaharuan, menciptakan sebuah lanskap desa yang produktif dan penuh harapan. Kehidupan di Sumingkir adalah cerminan dari kerja keras para petaninya di sawah dan kreativitas warganya dalam mengolah hasil bumi menjadi produk bernilai tambah.

Potensi Unggulan: Pertanian dan Geliat Kuliner Lokal

Tulang punggung utama perekonomian Desa Sumingkir adalah sektor pertanian. Lahan persawahan yang luas dan sistem irigasi yang relatif baik memungkinkan para petani untuk menanam padi dan komoditas palawija lainnya sepanjang tahun. Pertanian tidak hanya menjadi sumber mata pencaharian, tetapi juga membentuk budaya dan ritme kehidupan masyarakat setempat. Dari musim tanam hingga panen, setiap siklus pertanian menjadi penanda waktu dan aktivitas komunal yang mempererat ikatan sosial warga.

Namun Sumingkir tidak hanya bertumpu pada hasil pertanian mentah. Warga desa, khususnya kaum ibu yang tergabung dalam kelompok pemberdayaan, telah menunjukkan kreativitas luar biasa dalam mengolah hasil bumi. Salah satu inovasi yang paling menonjol dan menjadi ikon desa adalah hadirnya "Peken Jajan Desa Sumingkir". Pasar jajanan tradisional ini merupakan inisiatif cemerlang yang digerakkan oleh Tim Penggerak PKK desa.

Setiap hari Minggu pagi, area balai desa berubah menjadi pusat kuliner yang ramai. Berbagai jenis jajanan pasar dan masakan tradisional yang menggugah selera disajikan, seperti kluban (urap sayur), ciwel, ondol-ondol, getuk dan aneka minuman tradisional. Keunikan "Peken Jajan" ini tidak hanya terletak pada ragam kulinernya, tetapi juga pada konsepnya yang ramah lingkungan dengan membatasi penggunaan plastik dan mendorong penggunaan wadah dari bahan alami seperti daun pisang.

"Peken Jajan ini adalah wujud dari semangat kami untuk mengangkat potensi lokal dan memberdayakan ekonomi ibu-ibu rumah tangga," ujar seorang penggerak PKK Desa Sumingkir. "Alhamdulillah, respons masyarakat sangat positif. Ini membuktikan bahwa produk lokal memiliki daya saing dan dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan jika dikelola dengan baik." Inisiatif ini berhasil menjadi daya tarik baru, tidak hanya bagi warga lokal tetapi juga masyarakat dari desa-desa sekitar, sekaligus menjadi wadah pelestarian kuliner warisan leluhur.

Kondisi Geografis dan Tatanan Demografi

Desa Sumingkir terletak di dataran dengan kontur yang relatif landai, khas wilayah agraris di Kabupaten Purbalingga. Kondisi geografis ini sangat mendukung aktivitas pertanian sawah. Secara kewilayahan, Desa Sumingkir memiliki batas-batas administratif yang jelas dengan desa-desa tetangganya di Kecamatan Kutasari.

Berdasarkan data publikasi "Kecamatan Kutasari dalam Angka 2024" oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, Desa Sumingkir memiliki luas wilayah sebesar 1,29 kilometer persegi. Di atas lahan tersebut, tercatat jumlah penduduk desa pada tahun 2023 sebanyak 3.896 jiwa.

Dari kedua data tersebut, dapat dihitung tingkat kepadatan penduduk Desa Sumingkir, yakni mencapai 3.020 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini tergolong sangat tinggi untuk ukuran sebuah desa, bahkan melebihi kepadatan rata-rata di beberapa kawasan perkotaan. Hal ini mengindikasikan bahwa area permukiman di Desa Sumingkir sangat padat dan terkonsentrasi, menyisakan sebagian besar lahan lainnya untuk aktivitas pertanian. Kode pos yang digunakan untuk seluruh wilayah Kecamatan Kutasari, termasuk Desa Sumingkir, ialah 53361.

Kehidupan Sosial dan Pemerintahan Desa

Kehidupan sosial masyarakat Desa Sumingkir berjalan dengan harmonis dan dilandasi semangat kekeluargaan yang kuat. Kegiatan-kegiatan seperti kerja bakti, pengajian, dan arisan menjadi sarana interaksi sosial yang rutin dilakukan. Lembaga kemasyarakatan desa seperti PKK, Karang Taruna, dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) berjalan aktif dan menjadi motor penggerak berbagai program pemberdayaan masyarakat.

Aktivitas Posyandu, misalnya, tidak hanya melayani kesehatan ibu dan anak melalui penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan (PMT), tetapi juga menjadi pusat edukasi gizi dan kesehatan bagi keluarga. Keaktifan kader-kader Posyandu dan PKK menjadi kunci keberhasilan program-program pemerintah di tingkat desa.

Roda pemerintahan Desa Sumingkir dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Berdasarkan informasi, Kepala Desa Sumingkir periode 2019-2025 adalah Bapak Tarkim. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan melaksanakan program pembangunan yang aspiratif dan transparan. Pembangunan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan desa, drainase, dan fasilitas umum terus diupayakan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warga.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menjadi forum penting di mana warga dapat menyampaikan aspirasi dan usulan program secara langsung. Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan ini memastikan bahwa pembangunan yang dilaksanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai desa dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi dan berbasis pada sektor pertanian, Desa Sumingkir menghadapi tantangan yang tidak ringan. Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman menjadi ancaman laten yang dapat menggerus sumber daya utama desa. Selain itu, regenerasi petani menjadi isu krusial di mana minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian semakin menurun.

Di sisi lain, inovasi seperti "Peken Jajan" juga perlu dijaga keberlanjutannya. Tantangannya adalah bagaimana mempertahankan kualitas, menjaga keunikan, dan terus melakukan promosi agar inisiatif ekonomi kreatif ini tidak bersifat musiman dan dapat terus berkembang menjadi ikon desa yang lebih besar.

Meskipun demikian, masa depan Desa Sumingkir tampak cerah. Fondasi sosial yang kuat, semangat inovasi yang telah terbukti, serta potensi sumber daya alam yang ada menjadi modal besar untuk menghadapi tantangan. Ke depan, desa ini berpeluang besar untuk mengembangkan konsep agrowisata dengan memadukan pengalaman di lahan pertanian dengan wisata kuliner di "Peken Jajan".

Dengan kepemimpinan yang visioner dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Desa Sumingkir optimis dapat terus tumbuh. Menguatkan ketahanan pangan melalui sektor pertanian, memberdayakan ekonomi kreatif lokal, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah tiga pilar utama yang akan membawa Desa Sumingkir menuju kemajuan dan kemandirian yang berkelanjutan.